Jejak Terakhir Ekadhasa Nawasena: Perpisahan yang Membekas di Hati

MasanegaOfficial – Gondanglegi. Sabtu, 17 Mei 2025. Sebuah malam yang penuh kehangatan dan haru menyelimuti halaman MTsN 1 Malang saat Mahad Masanega menggelar Malam Puncak Angkatan 11 bertajuk “Ekadhasa Nawasena”, yang berarti “Angkatan 11 yang bercahaya masa depannya.” Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini menjadi persembahan terakhir santri kelas 9 sebelum secara resmi di-muwadda’ah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Diselenggarakan dengan penuh semangat kekeluargaan, acara ini dihadiri oleh Mudir Mahad, jajaran pengurus, para ustadz dan ustadzah musyrif/ah, serta seluruh santri Mahad Masanega. Dalam suasana malam yang syahdu, para tamu disuguhkan berbagai penampilan istimewa dari santri kelas 9, sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan perpisahan yang tak terlupakan.

Sebelum rangkaian penampilan dimulai, sambutan hangat disampaikan oleh ketua angkatan, Naufal Aziz dan Verina, yang disusul oleh pesan penuh motivasi dari Ustadz Multazam selaku Murabbi. Kata-kata mereka menjadi penguat semangat sekaligus pengingat akan nilai-nilai yang telah ditanamkan selama di Mahad untuk selalu menjaga salat dan beraklakul karimah.

Di bawah arahan Ustadzah Makkis dan Ustadzah Dzulfikri selaku penanggung jawab acara, panggung malam itu dipenuhi warna-warni budaya dari seluruh dunia. Tarian tradisional dari Belanda, Korea, India, dan Malaysia tampil memukau, menampilkan harmoni lintas budaya yang jarang disaksikan. Tak ketinggalan, kekayaan budaya Nusantara turut hadir melalui penampilan Tari Kecak dari Bali serta Tari Nusantara yang dibawakan penuh semangat oleh santri putra Angkatan Ekadhasa Nawasena.

Tak hanya menampilkan tarian, malam tersebut juga dihidupkan dengan penampilan vokal para santri kelas 9 yang membawakan lagu-lagu pilihan sarat makna. Penampilan pencak silat dari santri putra turut menambah kekayaan seni yang ditampilkan pada malam perpisahan ini.

Puncak acara ditutup dengan penayangan film pendek karya santri kelas 9, sebuah refleksi menyentuh yang menggambarkan perjalanan mereka selama menimba ilmu, tumbuh, dan berproses bersama di Mahad Masanega.

Malam puncak ini bukan sekadar perpisahan, melainkan simbol kebersamaan yang akan selalu dikenang. Persembahan dari Angkatan Ekadhasa Nawasena diharapkan mampu menginspirasi adik-adik kelas 7 dan 8, sekaligus menjadi bekal semangat untuk menapaki masa depan dengan optimisme dan tekad yang kuat.

Semoga seluruh santri kelas 9 yang akan segera di-muwadda’ah senantiasa mendapatkan keberkahan dan kesuksesan dalam setiap langkah yang mereka tempuh ke depan. Aamiin.